Korban penembakan di Lubuk Linggau.
permintaan keluarga Indra (33) yang tewas dalam insiden penembakan Brigadir K untuk ditanggung biaya hidup tidak bakal dipenuhi pihak kepolisian. Sebab, Polda Sumsel hanya menanggung biaya pengobatan dan sedikit santunan.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengungkapkan, penolakan itu lantaran tidak ada aturan yang membebankan polisi menanggung biaya hidup korban. Santunan yang diberikan juga bersifat inisiatif pribadi.
"Kita hanya menanggung pengobatan saja, santunan kemanusiaan pasti ada, saya sebagai pimpinan juga ada. Tapi untuk (biaya hidup) tidak ada," ungkap Agung, Kamis (27/4).
Menurut dia, keluarga Brigadir K juga tidak diwajibkan memberikan jaminan seluruh biaya hidup para korban, terutama anak dan istri korban meninggal.
"Di dalam hukum juga tidak ada (diatur) itu. Personal, individu yang bertanggung jawab. Sampai sekarang tidak ada (untuk biaya sekolah anak korban)," ujarnya.
Diketahui, Patriana (33) istri korban Indra yang tewas setelah tertembak di leher dalam insiden itu berharap pihak kepolisian menanggung biaya hidup keluarganya. Sebab, selama ini suaminya merupakan tulang punggung keluarga sebagai penyadap aren.
Patriana merasa berat menjalani hidup tanpa suami dan harus menghidupi tiga anaknya, Dio Yoga Fidioka (10), Dika Fitria (5,5) dan Dian Aisyah Azahra (1,5). Dia juga ingin biaya pendidikan ketiga anaknya ditanggung kepolisian,.merdeka. com.