Archive for 04/29/17

29 April 2017

Paspor sakti didunia


Warga negara mana yang paling bebas keluar masuk ke negara lainnya? Berikut ranking Henley & Partners, lembaga riset kewarganeraan & imigrasi. Warga negara ini paling ‘sakti’ keluar masuk bandara internasional.

Peringkat 1: Paspor Jerman

Paspor Jerman menjadi paspor yang paling besar aksesnya untuk urusan bebas visa ke negara lain. Jumlah negara bebas visa bisa yang dapat dikunjungi orang berpaspor Jerman adalah 177 negara. Peringkat ini berdasarkan data dari International Air Transport Association ( IATA ).

Peringkat 2: Paspor Swedia

Beda tipis dengan Jerman, adalah pemegang paspor Swedia yang menduduki peringkat kedua. Warga negara berpaspor Swedia bebas melenggang masuk ke 176 negara lain tanpa harus mengurus visa.

Peringkat 3: Perancis, Italia, Finlandia, Spanyol dan Inggris

Sementara, mereka yang berkewarganegaraan Perancis, Italia, Finlandia, Spanyol dan Inggris masing-masing mendapatkan fasilitas bebas visa ke 175 negara.

Peringkat 4: Belgia, Denmark, Belanda, Amerika Serikat

Amerika Serikat bukan yang nomor satu. Peringkat negara adidaya itu dalam urusan paspor hanya berada di ranking ke 4 bersama Denmark, Belgia dan Belanda. Warga dari empat negara ini menikati bebas visa di 174 negara.

Peringkat 5: Austria, Jepang, Singapura

Jepang dan Singapura menjadi negara di Asia yang paspornya paling berpengaruh. Bersama Austria, masing-masing warganya bebas visa di 173 negara. Ketiganya melampaui Yunani dan Selandia Baru yang bebas visa di 171 negara serta Australia yang bebas visa di 169 negara.

Peringkat 6: Korsel, Kanada, Irlandia, Luxemburg, Norwegia, Portugal, Swiss

Urutan keenam “Visa Restrictions Index” yang dikeluarkan Herley & Partners diduduki tujuh negara: Korea Selatan Kanada, Irlandia, Luxemburg, Norwegia, Portugal, Swiss, yang punya fasilitas bebas visa untuk 172 negara.

Peringkat 79: Indonesia, Kyrgyzstan
Bersama Kyrgyzstan, Indonesia menempati urutan ke 79, dengan fasilitas bebas visa ke 58 negara. Warga negara Indonesia, selain negara-negara ASEAN, juga bebas visa di sejumlah negara di luar ASEAN, antara lain Turki, Hongkong, Maroko dan Maladewa.(henleyglobal,IATA)/dw.com/swh

Proyeksi menghancurkan umat islam diindonesia



Wikileaks membuka kedok Cina yang ingin mensekulerkan umat Islam Indonesia. Tujuannya untuk menghilangkan ‘ghirah’ (kecemburuan terhadap agamanya), dan umat Islam bersikap toleran terhadap apa saja, dan siapa saja, yang ingin memperbudak mereka. Dengan sekulerisasi itu akan memudahkan penguasaan terhadap Indonesia, negeri yang mayoritas muslim ini.

Sekulerisasi tidak lain menjadikan kehidupan duniawi menjadi keyakinan, tujuan, landasan hidup. Bukan lagi Islam. Bukan haq dan bathil. Bukan baik dan buruk yang menentukan, tetapi hanya kepentingan duniawi. Halal dan haram tidak ada lagi. Tidak ada lagi mukmin dan kafir.

Semuanya menjadi legal. Agama tidak lagi menjadi timbangan (mizan). Kemudian, yang akan menjadi timbangan manusia, semata-mata kepentingan duniawi. Kepentingan sesaat. Inilah yang akan dituju Cina, yang bertujuan melakukan sekelurisasi terhadap muslim di Indonsia.

Cina ingin agama tidak penting lagi. Agama tidak lagi menjadi landasan hidup kaum muslim. Nlai-nilai Islam tidak penting. Karena hanya akan menghalangi kepentingan bangsa Cina, yang ingin menjajah dan menguasai Indonesia. Agama Islam hanya sebatas sebuah ritual agama yang tidak mempunyai makna apa-apa.

Toleransi bagian yang paling asas dalam ideologi sekuler, dan tidak ada lagi agama, yang akan mendominasi kehidupan. Menghargai kemajemukan, dan perbedaan agama. Tidak ada yang bersifat mutlak.

Orang Islam harus toleran dengan pelacuran, perjudian, minuman keras, sogok-suap, korupsi, makanan haram, segala bentuk kesesatan yang merusak dan menghancurkan karakter dan watak umat Islam. Padahal, ini semua tidak lain merupakan bentuk kegiatan yang dilarang dalam Islam, yang sekarang ini ingin direduksi dengan projek sekulerisasi.
Kaum Cina Perantauan (Chinese Overseas), yang ada di Asia telah menggilas habis kaum pribumi, melalui sindikasi dan kerjasama dengan para pejabat yang rakus. Hanya dengan sogok dan suap, sebagai modus operandi mereka, berhasil menekuk para pejabat, dan kemudian para pejabat itu, menyerahkan kekayaan negara kepada mereka.

Seorang ilmuwan dari Tokyo Univesity, Konyo Yoshihara, yang menulis buku, "Kapitalism Ersatz", menggambarkan di Asia, sesungguhnya tidak ada kaum kapitalis yang sejati. Para orang kaya di Asia, tidak lain, mereka awalnya adalah para ‘gundik’ penguasa, yang mendapatkan lisensi, proteksi, dan modal, yang kemudian mereka menjadi kuat, dan menguasai negara.

Ini terjadi di Thailand, Malaysia, Singapura, Philipina dan Indonesia. Mereka menjadi kaya raya, awalnya bukan dengan kerja keras dan tetesan keringat, tetapi mereka hanya memanfaatkan penguasa yang lemah, kemudian dengan melakukan sogok-suap, dan berhasil menekuk para pejabat, yang selanjutnya bersedia menjadi ‘begundal’ mereka.

Ingat. Awalnya penguasaan orang Cina terhadap Indonesia, ketika perubahan politik di zaman Soeharto, yang berkomplot dengan pengusaha-pengusaha Cina. Mereka lah yang menjadi ‘kroni’ sejati dari Soeharto. Mereka menikmati berbagai fasilitas negara, mulai mendapatkan lisensi, proteksi, modal, dan kemudian mereka menguasai industri dari hulu sampai ke hilir. Seperti PT. Bogasari yang dulunya milik dari Lim SiewLiong, yang sekarang hidup di Singapura.

Di zaman Soeharto 200 pengusaha Cina menjadi pilar kekuasaan, dan mereka yang dipercaya mengelola ekonomi negara. Kemudian, mereka mendapatkan lisensi, seperti diberikan izin HPH (Hak Pengelolaan Hutan), dan mengakibatkan hutan-hutan di Indonesia habis. Mereka juga mendapatkan lisensi lainnya, seperti dibidang pertambangan, perdagangan, dan lainnya.

Tak heran menjelang tumbangnya Soeharto mereka telah menguasai 70 persen ekonomi Indonesia yang nilainya bermilyar-milyar dolar. Sekarang kekayaan mereka berada di Singapura, yang tidak dapat dijamah oleh pemerintah Indonesia.

Laporan dari majalah Forbers, yang menjelaskan tentang 10 orang terkaya di Indonesia, diantaranya dari 10 orang yang terkaya itu, 9 orang keturunan Cina. Peringkat pertama R. Budi dan Michel dengan kekayaan mencapai $ 11 miliar dolar. Sedangkan nomor 10, Aburizal Bakrie, yang nilai kekayaannya hanya $ 2 miliar dolar.

Orang-orang kaya yang jumlahnya hanya 10 orang itu, menguasai asset penting di Indonesia. Seperti kebun kelapa sawit, batu bara, minyak, dan berbagai sektor perdagangan. Sementara itu, umat Islam dan bangsa ini, hanya menjadi kuli dan budak, di kebun dan pabrik-pabrik, dan hanya dengan imbalan yang sedikit.

Zaman Soekarno golongan Cina tidak diberi kesempatan mengelola okonomi secara masif, seperti zaman Soeharto. Bahkan, mereka dilarang tinggal di daerah tingkat dua, kabupaten/kecamtan, melalui PP No.10. Tetapi, sekarang orang-orang Cina dari Jakarta, sampai ke kampung-kampung, dan menguasai jaringan perdagangan yang mereka ciptakan. Sementara itu, kaum pribumi hanya menjadi pembelinya. Perusahaan yang menjadi milik pribumi sudah habis ludes, pindah tangan orang Cina, di zaman Soeharto.

Orang Islam di Indonesia menghadapi projek penghancuran yang dilakukan Cina dan AS. Mereka melakukan kelaborasi dengan menciptakan situasi yang terus-menerus, yang mendiskreditikan umat Islam. Menciptakan ketakutan yang luar biasa terhadap bangsa. Seakan umat Islam dengan ajarannya merupakan ancaman yang maha dahsyat bagi kehidupan. Mereka harus ditumpas.
O
Menciptakan opini orang-orang yang ditangkap sebagai pelaku ‘teroris’ sebagai yang sangat membahayakan. Mereka menjadi ancaman global. Mereka menjadi ancaman keamanan nasional. Bangsa Indonesia dibuat gemetar dengan isu ‘teroris’.

Semuanya ini tak lain lain, sebuah kerjasama antara berbagai kepentingan yang ingin menghancurkan umat Islam, jiga jaringan media masa yang sudah menjadi alat para penjajah yang ingin menghancurkan umat Islam. Termasuk dengan LSM-LSM, yang mereka tak lain, orang-orang yang ‘jualan’ isu Islam radikal, yang mereka sebut sebagai ancaman.

Aktivis LSM itu mengatakan, sekarang meningkat adanya kekerasan dengan menggunakan agama. Padahal, faktanya tidak ada. Semuanya itu sengaja di ‘create’ (diciptakan), yang tujuannya untuk mendapatkan ‘fulus’, sembari mengorbankan umat Islam. Banyak para lembaga yang mengaku memiliki data tentang gerakan Islam, yang sejatinya hanyalah palsu.

Indosiar "menggoyang" Muslimah Indonesia
& mencekokinya dengan "Sinetron-sinetron (seolah)Islami"Tak heran sekarang ada projek de-radikalisasi, yang menginginkan umat Islam ini tidak lagi memiliki ‘ghirah’. Mereka bekerjasama dengan para ulama. Tujuannya untuk menelanjangi aqidah umat Islam. Sehingga, mereka menjadi ‘tasamuh’ (toleran) terhadap apa saja, dan siapa saja. Inilah projek penghancuran terhadap umat Islam.

Jika umat Islam sudah tersekulerisasi dan tidak lagi memiliki ‘ghirah’ agama lagi, maka para penjajah itu dengan sangat mudah mereka akan menguasai Indonesia. Apalagi, jika mereka sudah berhasil mempenetrasi pusat kekuasaan dengan bentuk melakukan ‘investasi’ di berbagai bidang, maka tamatlah republik ini.

Umat Islam yang masih memiliki ‘ghirah’ merupakan benteng terakhir untuk mempertahankan Republik ini, bila benteng ini sudah roboh, tak ada lagi, yang akan mempertahankan Republik ini. Indonesia akan menjadi daerah jajahah dengan bentuk yang baru. Wikileaks telah membuak tabir semuanya itu. Wallahu’alam,

Berhenti merokok itu lebay, ini teorynya



Karena kesehatanlah suatu ketika Ibu akhirnya menegur saya dengan halus untuk berhenti merokok. Tapi saya tahu betul, ibu sebetulnya tidak benar-benar meminta saya untuk berhenti merokok. Ibu barangkali tahu, merokok bagi anak muda yang baru gede seperti saya menjadi aktivitas yang lazim. Padahal, saya tahu betapa rewelnya ia kepada bapak perihal rokok ini hingga akhirnya bapak kini benar-benar berhenti merokok.

Tapi dari sinilah, sebagai perokok aktif, belakangan saya punya kesimpulan serampangan; teori kesehatan dalam rokok itu adalah sesuatu yang lebay. Jika tidak, mana mungkin ibu bisa lebih keras ke bapak perihal tegurannya untuk berhenti merokok. Ibu barangkali memiliki alasan berbeda; bahwa kesehatan tidak lebih penting ketimbang perkara kebutuhan dapur dalam perkara rokok.

Orang-orang, khususnya para antirokok bisa dengan mudah bicara rokok telah menyebabkan sekian ribu orang mati karena rokok, atau puluhan orang mati setiap jamnya karena rokok. Tapi, telinga kita sepertinya lebih sering mendengar berita kematian karena kecelakaan ketimbang karena rokok. Lewat televisi rumah, kita lebih sering mendengar berita kematian karena keracunan makanan. Orang-orang dengan tingkat ekonomi menengah ke atas yang konon jauh dari asap rokok malah lebih sering kita dengar berita penyakit kronisnya ketimbang masyarakat kelas bawah yang akrab dan dekat dengan asap rokok.

Sebagai orang pesantren, tentu saya juga akrab dengan kehidupan kyai-kyai pesantren. Kyai saya bahkan tetap aktif merokok di usianya yang sudah senja. Rokok, seperti halnya kitab, mungkin menjadi salah satu hal yang tidak bisa dipisahkan dari dunia pesantren. Karena saking dekatnya, warga NU punya plesetan pada nama organisasinya sendiri, Nahdlatul Udud.

Oleh para antirokok, kita lebih banyak ditakuti tentang bahaya rokok. Tapi nyatanya, kita seperti lebih banyak mendengar manfaat rokok: bagi seniman, sastrawan, penulis, kyai, bahkan tukang bangunan.

Sayangnya, nonperokok kadang sering latah ikut-ikutan bicara tentang dampak dan bahaya rokok. Mereka memosisikan diri sebagai antirokok. Padahal antara keduanya jelas berbeda. Nonperokok, sebagai bukan perokok saya rasa memiliki alasan lebih bijak untuk tidak merokok ketimbang mereka yang lebih sibuk mengurusi dan mengomentari para perokok. Sebab, urusan antara perokok dan nonperokok itu hanya urusan ruang berbagi. Tidak lebih dari itu.

Jika karena alasan perhatian, saya rasa para antirokok harus juga mengampanyekan bahaya junk food, bahaya asap kendaraaan, atau mudahnya akses masyarakat untuk membeli kendaraan yang telah menjerat masyarakat dalam pusaran hutang yang tak berkesudahan. Atau bisa dengan mengampanyekan masyarakat untuk getol berolahraga. Itu tak kalah pentingnya agar masyarakat bisa lebih sehat, kuat, kaya, dan pintar.

Perkara kesehatan dalam rokok memang memancing perdebatan. Tapi, ada baiknya perokok juga tahu faktor lain penyebab sakit, misalnya dari kurangnya berolahraga atau pola hidup yang tak seimbang. Karena pada dasarnya, perkara kesehatan bagi manusia adalah soal bagaimana menjalankan hidup yang seimbang.

Manusia tertua di dunia saat ini, Mbah Gotho (146), nyatanya masih aktif merokok. Bahkan di usia yang kelewat senja itu, Mbah Gotho tak mengidap penyakit macam kanker, jantungan, stroke dan semacamnya. Keluhannya hanya tak jauh-jauh soal urusan sakit pinggang, meriang, atau masuk angin yang cukup hanya dengan dikerok. Menurut pengakuan salah satu cucunya, Suryanto, Mbah Gotho punya kebiasaan seperti orang-orang dulu pada umumnya. Ia tak bisa tinggal diam di rumah. Mbah Gotho biasa mencangkul, mencari rumput, dan lebih penting, selalu bangun pagi. Ia tak menggunakan alas kaki setiap melakukan aktivitasnya.

Di kampung, tak jauh dari rumah saya, ada pula orang tua dengan kebiasaan yang tak jauh berbeda dengan Mbah Gotho: mencangkul dan rajin pergi ke sawah saban pagi. Para tetangga memanggilnya Pak Ending. Sewaktu SMP, saya biasa melihat Pak Ending lewat depan rumah setiap pagi, persis saat keluarga kami sedang sarapan, pukul setengah tujuh pagi. Menurut cerita beberapa tetangga, Pak Ending konon akan sakit jika tak menjalankan rutinitasnya itu, sakit-sakit badan atau meriang. Dan, ia masih merokok.

Bagaimana logika menerima semua itu? Silakan dipikir. Etapi, antirokok kan emang ngak mau tahu ya?

(Visited 1 times, 2 visits today.)

Hotel surganya hidung belang ya alexis coy

Fakta Hotel Alexis Surganya Para Hidung Belang

Menyebut nama Alexis sebagian orang mungkin akan tertuju pada penyerang Arsenal, tapi kalau itu ditanya pada masyarakat Ibukota Jakarta maka jawabannya kalau bukan hotel ya esek-esek. Hal tersebut karena nama Alexis Hotel memang sudah melekat dengan praktek prostitusi.

Hotel Alexis yang berada di Ibukota Jakarta, sudah menjadi salah satu pusat prostitusi paling melegenda. Bahkan lebih pamor dari gang Dolly di Surabaya apalagi Kalijodo yang tinggal nama.

Entah karena pengaruh kebutuhan atau karena pengaruh kekuatan, meski sudah terkenal dengan bisnis lendirnya sampai sekarang hotel Alexis masih berdiri tegak plus dengan penawaran surga dunianya yang tak dapat ditolak para pria. Berikut fakta hotel Alexis yang mungkin masih awam bagi sebagian orang.

Bukan Tempat Liburan Keluarga

Hotel Alexis dikenal sebagai hotel kelas ata, bahkan meski secara umum menjadi tempat liburan namun hotel Alexis bukanlah tempat yang tepat untuk liburan keluarga.

Ada dua alasan kenapa hotel ini tidak pas untuk Anda jadikan sebagai destinasi liburan keluarga Anda. Pertama karena tingginya harga menginap yang dipatok manajemen hotel dan alasan yang kedua di hotel ini ya pasti Anda tahulah prostitusinya yang merajalela. Bukan hanya klub malam, tapi juga terapi plus-plus sampai spa yang begitu memanjakan pria dan adik kecilnya.

kalau dari fotonya sih jelas bukan tempat liburan bareng keluarga.

Ahok: “di Alexis Surga Bukan di Telapak Kaki Ibu tapi di Lantai 7”

Diantara sekian banyak orang yang cenderung “menyembunyikan” praktek prostitusinya yang berkembang sangat pesat, entah karena tidak tahu atau karena termasuk pelanggan setia. Gubernuh DKI Jakarta yang sebentar lagi akan jadi mantan, secara blak-blakan mengakui adanya prostitusi di hotel yang berada di daerah Ancol tersebut.

Bahkan mengutip dari salah satu media Ahok sampai bilang kalau di Alexis surga tidak berada di telapak kaki Ibu tapi di lantai 7.

“Di hotel-hotel itu ada enggak prostitusi? Ada, prostitusi artis di mana? Di hotel. Di Alexis lantai tujuhnya surga dunia loh (prostitusi). Di Alexis itu bukan surga di telapak kaki ibu loh, tapi lantai tujuh” kata Ahok sambil tertawa.

Tidak Bisa Diakses Sembarang Orang

Praktek-praktek prostitusi di hotel Alexis memang sudah tidak asing lagi, khususnya bagi mereka yang memang petualang seks. Hanya saja faktanya sampai sekarang pihak Pemprov DKI sendiri belum dapat berbuat banyak karena bukti-bukti otentik sangat sulit mereka dapatkan.

Hal tersebut karena penjagaan di hotel favorit pria ini memang sangat ketat. Setiap tamu yang datang berkunjung tidak bisa sembarangan langsung mengakses surga yang dikatakan Ahok. Bukan Cuma memblack list pengunjung yang berasal dari Pemprov, tamu-tamu lain pun harus tahu “kode” khusus untuk bisa mengaksesnya.

Fakta Surga Lantai 7 di Hotel Alexis

Berdiri dengan hingar bingarnya, surga dunia di Hotel Alexis memang benar adanya, apalagi saat tamu memberi kode kalau mereka datang untuk hiburan tingkat dewa. Maka petugas yang berjaga ketat akan membantu menemani Anda untuk menuju lift khusus yang akan mengantarkan langsung ke lantai 7.

Berada di lantai 7 para pria akan berhadapan langsung dengan ratusan bidadari sejauh mata memandang. Mulai dari bidadari lokal, sampai bidadari asing pun terhampar luas. Bukan hanya itu, para pria pun dipersilahkan untuk menikmati semua fasilitas yang sudah disediakan entah itu karokean, pijat, berendam air hangat atau makan malam ditemani bidadarinya sebelum berakhir di kamar pribadinya bersama sang Bidadari. Kalau sudah di dalam kamar pastilah Anda tahu apa yang akan terjadi, istilahnya kucing kalau udah disediakan ikan walaupun kenyang pasti diembat juga.

Well berikut foto-foto surganya lantai 7 hotel Alexis yang kami rangkum dari hasil pencarian di dunia maya.
Mnj

Fakta Hotel Alexis

Fakta Hotel Alexis

Fakta Hotel Alexis

Fakta

Terbongkar tarik 1 juta bisa jadi 4 juta, mau tau triknya berikut uladanya

Makin kesini, makin banyak orang yang lebih memilih menggunakan uang non tunai alias kartu debit, selain lebih aman, faktor makin menjamurnya mesin ATM di berbagai kota juga jadi alasan utama kenapa kartu debit kian diminati. Ngomongin soal mesin ATM nih, beberapa waktu yang lalu netizen dihebohkan dengan postingan salah satu akun Twitter bernama @GrupWAKeluarga yang ngebahas cara rahasia ambil uang di ATM Rp 1 juta tapi yang keluar Rp 4 juta.

Intinya dari postingan itu caranya sama seperti saat kita mengambil uang di ATM. Masukkan kartu, isi pin, trus pilih opsi penarikan tunai atau nominal Rp 1 juta. Tapi, yang berbeda pada saat proses berlangung, ada tombol tertentu yang harus ditekan agar bisa keluar lebih dari Rp 1 juta. Penasarankan, simak baik-baik ya caranya:

1.Masukan kartu ATM Anda

Inga Ingaaa... yang dimasukkan itu kartu ATM bukan kartu KTP, SIM, Kartu Taman Bermain... Hehehe

2. Jangan lupa isi pin... 


Setelah memasukkan kartu ATM, anda akan diminta mengisi pin terlebih dahulu, jangan salah kalau nggak mau diblokir mantan... Eh!?

3. Lalu pilih nominal Rp 1 juta!

Selanjutnya pilih tarik tunai trus pilih nominal Rp 1 juta, atau kalau udah muncul nominal seperti foto di atas, jangan lupa pilih Rp 1 juta. Sampai tahap sini bisa dipahami?

4. Saat mesin menghitung, tekan "Enter" sebanyak 4x!

Nah ini nih yang ditunggu-tunggu, saat mesin ATM mulai menghitung segera tekan ENTER sebanyak yang anda inginkan (ingat maksimal 4x).

Contoh : Jika anda menekan sebanyak 2x maka yang keluar Rp 2 juta!
Jika di tekan sebanyak 3x maka akan keluar 3 juta! dst!!! Maksimal hanya 4 kali!

Trik rahasia ini berhasil ditemukan oleh Hilman Adianta dalam "mimpinya" kemarin malam. Dan kalau anda bacanya serius banget itu tandanya anda lagi bokek! Hahahaha

NOTE : Trik ini hanya lelucon semata...🏢

Doa Menyembelih Ayam

Doa Menyembelih Ayam