15 Maret 2020
"Kekuasaan tumbuh dari laras bedil." - Mao Zedong
Tidak dapat dipungkiri, kekuatan militer satu negara adalah salah satu aset utama satu negara. Mau membanggakan seni, kebudayaan, atau kesejahteraan rakyatnya, semua hal tersebut sia-sia tanpa kekuatan angkatan senjata yang melindungi negara tersebut.
Berevolusi dari hanya perang darat menjadi perang laut, hingga udara, kekuatan militer terus dipamerkan oleh negara-negara dunia untuk menunjukkan siapa yang adidaya. Namun, jika dibandingkan dengan pencapaian lima angkatan bersenjata ini, mungkin mereka tidak ada apa-apanya.
(Sebagai catatan, tolok ukur seberapa mematikannya angkatan-angkatan bersenjata ini, terletak dari seberapa efektif mereka bisa menaklukkan beberapa negara. Jadi, angkatan senjata masa kini tidak termasuk.
1. Tentara RomawiPada peringkat pertama, tentara Romawi memang tidak perlu diragukan lagi keganasannya. Bayangkan saja, dalam kurun waktu sekitar 300 tahun, hampir seluruh bagian barat dunia dikuasai oleh Kerajaan Romawi. Pasukan Romawi terkenal akan taktiknya yang out-of-the-box dan mencengangkan musuhnya.
Salah satu perangnya yang paling terkenal adalah perang Punisia (264 SM – 146 SM), di mana para pasukan Romawi, meskipun dalam keadaan terdesak sekalipun, tetap dapat mengalahkan pasukan Kartago. Dengan apa? Serangan fajar.
Selain taktiknya, tentara Romawi dikenal gagah berani. Hal tersebut dikarenakan kerajaan Romawi menjanjikan "hadiah" yang menggiurkan bagi mereka yang bisa memenangkan perang, dari sebidang lahan hingga kekayaan berlimpah. Bagi Kerajaan Romawi, kemenangan perang dan perluasan wilayah sudah cukup sepadan.
Tidak heran, Kerajaan Romawi mampu menduduki Laut Mediterania hingga Gibraltar dan Levant (Syam) bahkan hingga Timur Tengah! Pendudukan Romawi atas daerahnya diperkokoh oleh para bala tentaranya yang siap siaga di setiap sudut untuk mengamankan wilayah Romawi.
2. Tentara Mongolia
Tidak kalah menakutkannya dari bala tentara Romawi, tentara Mongolia juga tidak boleh diremehkan. Saat memulai penaklukannya pada 1206, sebanyak hampir satu juta tentara Mongolia siap sedia untuk menghancurkan apapun yang menghalangi mereka, meskipun kalah jumlah atau kalah taktik.
Hasilnya? Dalam seratus tahun, Mongolia menduduki hampir satu benua Eurasia (Eropa dan Asia)!
Mental pasukan Mongolia patut diacungi jempol. Sebagai kaum nomaden, pasukan Mongolia dapat dengan cepat berpindah tempat dan mampu bertahan di segala kondisi hingga terberat sekalipun.
Untuk mobilitasnya, pasukan Mongolia benar-benar bergantung pada kuda. Satu anggota pasukan dapat memelihara empat kuda! Hal tersebut demi menjaga mobilitasnya, dan pasokan pangan juga (enggak salah, tuh!?).
Selain bertarung di atas kuda, pasukan Mongolia juga ahli memanah. Jadi, dari segi mobilitas, pasukan Mongolia benar-benar diuntungkan.
Jika kalian suka sejarah, pastinya tahu siapa tokoh di balik Kerajaan Mongolia. Ya, betul! Gengis Khan adalah pendiri sekaligus ahli strategi di balik penaklukan efektif Kerajaan Mongolia.
Taktik pasukan Mongolia bukan hanya efektif, namun juga lain daripada pasukan lainnya pada zamannya, mulai dari menabraki lawan dengan kuda, hingga serangan fajar.
Selain itu, pasukan Mongolia juga menebarkan ketakutan pada kerajaan lawan yang ingin macam-macam dengan mereka. Caranya, mereka membunuh pasukan musuh sebanyak-banyaknya agar beritanya tersebar!
3. Tentara UtsmaniyahLanjutkan membaca artikel di bawah
Di posisi ketiga, tentara Utsmaniyah juga ikut digolongkan sebagai angkatan bersenjata paling mematikan dalam sejarah.
Terbentuk pada tahun 1300 Masehi, tentara Utsmaniyah menjadi salah satu faktor kejatuhan hegemoni Kerajaan Romawi dengan menduduki Konstantinopel pada 1453, sekaligus menjadikannya Istanbul. Saat itu, kota Konstantinopel, ibukota Kerajaan Romawi Timur (Bizantium), terkenal sebagai "kota yang tak bisa ditembus".
Jadi, apa rahasianya? Pasukan Utsmaniyah amat diuntungkan dengan penggunaan meriam. Bayangkan saja, dengan kekuatan eksplosifnya, pasukan Ottoman menundukkan musuh-musuhnya.
Selain meriam, Pasukan Utsmaniyah juga diisi oleh Yanisari (dalam bahasa Utsmaniyah "يڭيچرى" yang artinya "Pasukan Baru"), pasukan yang telah dilatih dari belia untuk berperang. Sejak menduduki Istanbul, kerajaan Utsmaniyah bak tidak terkalahkan.
Pendudukan kerajaan Utsmaniyah bukan hanya di Istanbul melainkan juga di seluruh Eropa Tenggara, Asia Barat, hingga Afrika Utara! Ia menahan dominasinya di seluruh wilayahnya hingga abad ke-19. Itu artinya, lima ratus tahun! Tepatnya, hingga 1923.
4. Tentara Nazi
rt.com
Dua angkatan bersenjata paling mematikan dalam sejarah terakhir datang dari era Perang Dunia II (PD II). Pertama adalah tentara Nazi.
Dijuluki "Wehrmacht" (artinya "Pasukan Pertahanan"), pasukan yang dikepalai langsung oleh Führer Jerman pada masa itu, Adolf Hitler, mampu menduduki Eropa Tengah dan Barat dalam hitungan bulan saja! Tentara Nazi dibagi menjadi tiga angkatan bersenjata, yakni:
Heer (AD)Kriegsmarine (AL)Luftwaffe (AU)
Salah satu taktik terkenal yang sering dipakai oleh pasukan Nazi untuk menduduki daerah lain adalah Blitzkrieg atau serangan kilat (ya, sama seperti serangan fajar, tapi versi Jerman).
Jerman diuntungkan dengan teknologi persenjataan yang sudah mutakhir, jaringan komunikasi yang lebih stabil, serta perencanaan serangan udara yang sudah mumpuni. Ditambah taktik Blitzkrieg-nya, Nazi mengejutkan lawan-lawannya, sehingga mereka tidak berkutik.
5. Tentara Uni Soviet
Angkatan bersenjata paling mematikan dalam sejarah terakhir datang dari Uni Soviet. Seperti kriptonit untuk Superman, Pasukan Merah (sebutan untuk pasukan Uni Soviet sebelum 1946) menaklukkan pasukan Nazi dalam perangStalingrad.Pertempuran Stalingrad dikenang sebagai pertempuran terbesar (dengan 2,2 juta tentara) dan tersadis (merenggut hampir 2 juta jiwa) dalam sejarah peperangan dunia hingga saat ini. Pertempuran tersebut juga menjadi "titik balik" PD II yang menjadi awal kejatuhan Jerman.
Lalu kenapa pasukan Uni Soviet mematikan? Apakah karena teknologinya? Selain nuklir, tidak karena hampir semua negara memiliki persenjataan yang sama. Atau kepemimpinannya? Tidak juga, malah Joseph Stalin merupakan salah satu pemimpin Uni Soviet terburuk.Jadi, kenapa!?"
pasukan Uni Soviet diuntungkan dengan sumber daya yang kaya, wilayah yang luas, dan populasinya yang besar. Diperkuat dengan ideologinya, Uni Soviet berubah menjadi pasukan gagah yang tidak takut kehabisan energi.
Bayangkan saja, sepanjang PD II, pasukan Uni Soviet diperkirakan kehilangan paling sedikit 11 juta tentara, 100 ribu pesawat tempur, 300 ribu perangkat artileri, dan hampir 100 ribu tank.
Itulah lima angkatan bersenjata paling mematikan di sejarah peradaban manusia. Meskipun faktor pendorong kemajuan manusia, tidak ada seorang pun yang menang dari perang.,