Media online malaysi menulis judul Ahok tewas ditangan aneis | KORAN LINGGAU.COMhttp://koranlinggau.com/

20 April 2017

Media online malaysi menulis judul Ahok tewas ditangan aneis



Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta putaran kedua telah berakhir pada, Rabu (19/4/2017).

Meski Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum memberikan pernyataan resmi, namun hasil penghitungan cepat atau yang biasa disebut quick count dari berbagai lembaga sudah mengeluarkan nama pemenang yang akan menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Menurut penghitungan cepat Litbang Kompas Pilkada DKI Jakarta 2017, pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat tumbang dari lawannya Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Kemenangan diraih oleh pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut tiga, Anies dan Sandi dengan perolehan sebanyak 52 persen suara.

Sedangkan untuk pasangan Ahok dan Djarot harus menerima kekalahan karena mendapatkan suara sebanyak 48 persen.

Kekalahan Ahok ini ternyata tak hanya menjadi sorotan di Indonesia saja, negara tetangga, Malaysia pun turut menyorotinya.

Sebuah media online Malaysia bernama Utusan Online memberitakan kekalahan Ahok.

Namun jangan kaget ketika membaca judulnya.

Capture Berita yang ditulis Utusan Online (Utusan Online)

Utusan Online menuliskan judul 'Ahok Tewas di Tangan Anies'

Namun, tewas dalam Bahasa Malaysia artinya adalah kalah.

Melansir dari laman Utusan Online, Ahok memperoleh 42 persen suara dalam sebuah keputusan tidak resmi berdasarkan perkiraan awal oleh pusat penghitungan suara swasta, Indikator dari 100 persen suara.

Anies dan Ahok memerlukan banyak suara untuk memenangi Pilkada DKI Jakarta putaran kedua ini, namun KPU baru akan mengumumkan keputusan resmi pada awal bulan depan.

Portal ini juga menuliskan saat pemungutan suara di Jakarta, berjalan cukup lancar setelah pihak polisi menahan sekotar 15 orang yang mencoba membuat keributan di beberapa tempat pemungutan suara (TPS).

Sekitar 7,2 juta warga kota memilih calon masing-masing, dalam pilihan tersebut yang disifatkan 'paling kotor, memecah belah, dan berpuak-puak' oleh portal Jakarta Post.

Polisi Indonesia telah menurunkan 66 ribu personil anggotanya untuk mengamankan ibu kota.

Pilkada DKI Jakarta putaran pertama telah berlangsung pada bulan Februari lalu.

Namun, putaran kedua harus dilakukan karena tidak ada calon yang perolehan suaranya melebihi dari 50 persen.

Pada putaran pertama, pasangan Ahok dan Djarot memenangkan suara dengan perolehan sebanyak 44,17 persen, sedangkan untuk pasangan Anies dan Sandiaga Salahuddin Uno memperoleh suara sebanyak 39,55 persen.

Sementara anak sulung mantan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono hanya mendapat 16,27 persen suara.

Oleh karena itu, ia keluar dari persaingan di Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.

Di Jawa pihak polisi juga turut mengadakan pemeriksaan terhadap kendaraan pribadi dan bus umum yang menuju ke Jakarta jika ada yang membawa benda tajam dan bahan peledak.

Pemilihan umum tersebut dicemari dengan berbagai insiden termasuk unjuk rasa besar-besaran yang disertai lebih dari 100 ribu umat Islam yang menolak pencalonan Ahok karena didakwa menghina Alquran.,