Tindak tegas separitis OPM,tantang RI Perang | KORAN LINGGAU.COMhttp://koranlinggau.com/

09 May 2017

Tindak tegas separitis OPM,tantang RI Perang


Pengamat terorisme dari Institute For Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menyesalkan pemerintah yang tidak bersikap atas pernyataan perang yang disampaikan Panglima Tinggi Komando Nasional, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Jenderal Goliath Tabuni. Padahal aktivitas yang Organisasi Papua Merdeka (OPM) sudah berlangsung cukup lama untuk merongrong wibawa pemerintah.

"OPM itu memang separatis. Walaupun sebenarnya ada versi KW-nya juga," kata Khairul Fahmi kepada Harian Terbit, Senin (8/5/2017).

Khairul menilai, dalam kasus OPM, pemerintah bukan hanya telat menindak sehingga OPM semakin solid dan kuat. Namun pemerintah justru gagal dalam melakukan pendekatan militer dalam menyelesaikan masalah Papua. Padahal jika dideteksi secara dini, OPM tidak semakin kuat untuk melawan pemerintah.  

"Bagi saya, itu kegagalan pendekatan militer dalam penyelesaian masalah Papua. Dan pemerintah, terlambat menyodorkan pendekatan kesejahteraan yang tepat," jelasnya.

Seperti diketahui Panglima Tinggi Komando Nasional, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Jenderal Goliath Tabuni menyatakan perang pada pemerintah Indonesia. Pernyataan itu disampaikan Goliath Tabuni di markas mereka di Kwiyawagi, Papua Barat.  

“Kami nyatakan siap perang dengan militer Indonesia untuk Papua merdeka,” kata Goliath Tabuni lewat siaran persnya, Minggu (7/5/2017).

Tembak Mati

Aparat militer Indonesia, lanjutnya, dilarang melintas dari Habema, Tinggina, dan sekitarnya. Jika kedapatan militer Indonesia melintas wilayah yang telah patok, ancam Tabuni, TPNPB tetap akan tembak mati. Hal itu diungkapkan langsung oleh seorang Panglima KODAP Kwiyawagi dalam pernyataanya pada acara itu.

Pimpinan KODAP yang turut hadir dalam acara ini adalah, Brigjend Militer Murib selaku panglima KODAP Sinak bersama Kepala Staf KODAP bersama anggotanya, Pimpinan KODAP Kwiyawagi Brigjend. Biliru Murib, Panglima Daerah Kwiyawagi dan Panglima Daerah Ilaga Brigjend Peni Murib, serta komandan operasi Lekagak Telenggen selaku Painitia Penyelenggara Kegiatan.

(Safari..)