Allah dengan Datangnya Angin Ribut | KORAN LINGGAU.COMhttp://koranlinggau.com/

17 April 2020

Allah dengan Datangnya Angin Ribut


Ilustrasi Angin Ribut Yang Membinasakan Kaum Nabi Hud As |Nabi Hud as merupakan putra dari Sam bin Nuh sehingga dengan kata lain ia adalah cucu dari Nabi Nuh as.
Nabi Hud tinggal di sebelah utara Hadramaut dari negeri Yaman dan mendapat amanah dari Allah untuk berdakwah kepada kaum 'Ad.
Namun sama seperti kakeknya, Nabi Hud juga mendapat cobaan yang sangat luar biasa dalam dakwahnya. Selama dakwahnya kepada kaum 'Ad, ia hanya mendapat segelintir orang yang mau mengikuti ajarannya.
Baca Juga:
Kaum 'Ad sendiri adalah suatu kaum yang diberi segala kenikmatan dari Allah Swt. Kebun-kebun mereka luas, hasil bumi melimpah, ternak yang berkembang pesat, bahkan masing-masing dari mereka mampu membuat rumah bak istana. Karena kebahagiaan yang menipu itulah, kaum 'Ad pada akhirnya lupa pada Allah dan merasa bahwa segala apa yang dimiliki mereka itu bukan karena Allah.
Lebih parahnya, mereka justru berterima kasih kepada batu-batuan yang disembah karena merasa nikmat dan rahmat berkat berhala tersebut.
Beberapa ayat Al-Qur'an mengisahkan tentang betapa sulitnya perjuangan Nabi Hud mengajak kaum 'Ad ke jalan yang lurus.
Dalam Surah Hud ayat 50 dikatakan:
"Kami telah mengutus kepada kaum ‘Ad, seorang saudaranya bernama Hud, seraya berkata; 'Hai kaumku! Sembahlah Allah Swt, tiada Tuhan bagimu selain Dia. Tiadalah kamu melainkan orang yang selalu mengada-adakan saja." (QS. Hud: 50).
Masih dalam surah yang sama ayat ke 52 Allah berfirman:
"Hai kaumku! Minta ampunlah kepada Tuhanmu dan bertaubatlah kamu kepada-Nya, niscaya Ia menurunkan hujan yang lebat dari langit, dan Ia menambah kekuatan bersama dengan kekuatanmu, sebab itu janganlah kamu berpaling, nanti kamu menjadi orang yang berdosa!" (QS. Hud: 52).
Akan tetapi, meskipun Nabi Hud telah menyampaikan kebenaran berulang kali, kaum 'Ad tetap tidak mau beriman dan justru menantang Nabi Hud as.
"Mereka menjawab; 'Wahia Hud! Tiada engkau mendatangkan kepada kami suatu keterangan, sebab itu kami tidak suka meninggalkan Tuhan kami dengan semata-mata perkataan engkau itu saja, dan tiadalah kami percaya kepada engkau. Tiadalah kami mengatakan, melainkan di antara Tuhan kami telah menimbulkan kejahatan kepada engkau (yaitu penyakit gila).' Hud berkata; 'Sesungguhnya saya mempersaksikan hal ini kepada Allah dan jadi saksilah kamu, bahwa saya berlepas diri daripada yang kamu persekutukan." (QS. Hud: 53-54).
Karena keingkaran mereka, Allah kemudian mengirimkan awan gelap yang dikiranya adalah awan pembawa rahmat. Kaum 'Ad berkata, "Itulah awan panjang yang menandakan sebentar lagi turun hujan untuk menyiram tanah tanaman kita, memberi minum kepada ternak-ternak kita."
Lalu Nabi Hud menimpali perkataan mereka, "Itu bukanlah awan rahmat, tetapi awan yang membawa angin samun yang akan menewaskan kamu sekalian. Angin itu penuh azab siksa yang sepedih-pedihnya."
Benar saja, angin ribut bertiup selama tujuh malam delapan hari dan membinasakan kaum 'Ad yang ingkar kepada Allah. Saking kencangnya angin tersebut mampu menghancurkan batu-batu sembahan mereka termasuk gunung-gunung di sekitarnya.
Kisah tersebut diabadikan Allah dalam firman-Nya:
"Adapun ‘Ad dibinasakan dengan angin yang sangat keras, dan amat dinginnya, ditimpakan kepada mereka tujuh malam delapan hari tak putus-putusnya. Maka kelihatan mereka bergelimpangan mati sebagai batang kurma yang telah roboh. Habis binasalah semuanya karena kedurhakaan mereka juga." (QS. Al-Haqqah: 6-7).
Wallahu a'lam.