Desi paling suka pekejaan menanatang coy | KORAN LINGGAU.COMhttp://koranlinggau.com/

19 April 2017

Desi paling suka pekejaan menanatang coy

Bekerja sebagai SPG di beberapa Deptore seperti Ramayana, Rimo & Matahari di Pasar Baru Jakarta pada awalnya dan kemudian memilih berkharir menjadi seorang penari sexy dancer pada tahun 2009 dengan ikut management Extreme Production di Bali pada awalnya, hingga berlanjut sampai sekarang ini sebagai seorang penari.

Ibu satu anak ini yang lahir di Jakarta, 17 Desember 1987 dengan nama lengkap pemberian orang tua asal Papa Bugis (Makassar) Sulawesi Selatan dan Mama Sangiher Talaud (Manado) Sulawesi Utara “Desi Nathalia” dengan nama panggilan Echy yang merupakan anak tunggal dari kedua orang tuanya.

Dibincangi jurnalsumatra.com saat dirinya menjadi penari sexy dancer di G2 Entertainment Center KTV. Resto & Lounge di Komplek Ilir Barat Palembang “Sebenarnya waktu kecil aku mempunyai keinginan menjadi seorang Polwan, karena bagi aku pekerjaan menjadi Polwan itu kerjaan yang menantang” jelasnya dengan cita-citanya waktu kecilnya.

Pertemuannya dengan seorang teman di Bali, membuat dirinya menjadi seorang penari “Kenapa aku menjadi penari, karena aku suka nari dari kecil dan sempat juga bergabung di Batavia Dancer, tapi karena aku masih sekolah jadi enggak di lanjutkan lagi dan saat bertemu dengan teman di Bali usai sekolah yang menawarkan untuk menari, jadilah aku menari kembali” ungkapnya.

Menurutnya, keinginan menjadi Polwan masih terbersit didalam hatinya namun factor usia membuatnya menguburkan angan dan cita-citanya, namun tak banyak keinginan dan harapan kedepan yang diinginkannya “Saya saat ini hanya ingin membahagiakan anak & keluarga saya, karena baru saja, saya tinggalkan sama mami” ungkapnya lirih karena perpisahan dengan suaminya juga.

Sifatnya yang suka enggak tegaan dan perhatian dengan teman-teman membuat dirinya selalu mendapat hiburan dari teman-temannya juga dengan kejadian-kejadian yang membuatnya sedih.

“Aku ini orangnya enggak tegaan sama teman, walaupun suka di jahatin, aku tetap aja mau ngebantu teman-teman kalau mereka lagi susah, dengan bencanda dan enggak pernah merasa sedih, eh malah kalau akunya sedih suka di ketawain sama teman-teman aku” ungkapnya dengan jalinan keakrapan pertemanan mereka.

“Mungkin mereka juga ingin menghibur aku kalau aku sedang sedih, seperti waktu Omah aku meninggal, bukannya teman aku sedih malah mereka mah ngibur aku biar akunya bisa ketawa lagi” jelasnya.

Disela waktunya, ia bersama teman-teman suka membukan youtube untuk mencari koreo buat nari dan latihan bersama. “Hidup ini yaa…., harus selalu bersyukur dengan apa yang kita punya & kita jalanin sekarang, karena hidup itu tidak bergantung kepada orang lain & orang tua kalau yang masih punya orang tua” tambahnya.

 “Harus bisa belajar dewasa dan menjadi diri sendiri enggak boleh sirih ataupun mengeluh kepada keadaan kita saat ini” pungkasnya dengan tip-tip hidupnya untuk bisa menyosong hari depan yang lebih cerah. (edca)