Ilustrasi pendingin kabin mobil. (chunchun/Pixabay)
Kondisi mesin kendaraan roda empat, ternyata sejalan dengan kualitas pendingin udara atau ac. Salah satunya, ialah dengan menggunakan air buangan ac rumah untuk radiator, menjadikan ac lebih berkualitas.
"Makanya kebanyakan orang, air radiatornya itu pake air AC di rumah. Kan suka dibuangin di rumah, nah itu buat radiator," kata pemilik Pemilik Bengkel Nur Spesialis AC Mobil, Samsu kepada awak media di kawasan Depok, Jawa Barat.
Ia menturkan, ketimbang air keran maupun air mineral botolan, air yang dihasilkan oleh AC rumahan lebih baik. Radiator akan semakin dingin, dan berpengaruh kepada suhu udara dari AC. Mengingat, AC tidak akan berfungsi optimal jika mesin tidak dalam kondisi baik.
"Kalau mesin mobil dingin, AC juga bagus ya, kalo mesin panas AC juga ikut panas. Tidak stabil, jadi mesin mobil harus bagus rajin diservis ganti oli," kata dia.
Biasanya air radiator dianjurkan, kembali ditukar dengan air yang baru maksimal dua bulan sekali. "Itu tiap bulan ganti. Enak pake itu karena banyak yang nyoba ya bagus dari pada pake keran atau Aqua. Buat dingin ac mobil juga pengaruh," ujarnya.
Menurutnya, terpenting untuk menjaga performa ac, ialah melakukan perawatan secara berkala. Untuk AC jika rutin digunakan, wajib servis selama tujuh bulan sekali.
Service tujuh bulanan, akan meliputi penggantian vakum oli dan freon dengan biaya maksimal Rp300 ribu, di luar mengganti filter. Lalu kemudian dalam melakukan perawatan tahunan, seperti.service blower.
"Kalau filter tergantung model seperti apa, kan lain-lain," kata dia.
Bagi dia, selain melupakan service secara berkala, cara pemakaian dari pemilik kendaraan tentu berdampak kepada usia pendingin udara. Contohnya, membiarkan AC menyala secara terus menerus tanpa istirahat.
Selain itu cara mematikan ac juga dapat menambah usia masa pakai. "Matikan AC dulu baru mesin. Jangan langsung matiin mesin, itu yg bikin rusak. Kadang-kadang orang main matiin mesin, AC masih nyala itu merusak," ucapnya.
Jika tidak demikian, kata dia, dampaknya pendingin udara akan rusak secara total. Otomatis biaya yang dikeluarkan bakal semakin besar.
"Soalnya orang itu biasanya ac udah bunyi tetep aja dipake, keenakan, perawatan kaga ada, rusak total harus ganti. Bisa enam juta itu kaya Avanza, kalau ganti satuan lebih mahal. Kaya kompresor aja bisa tiga juta," kata Samsu.